Sekolahin

Penyediakan mata pelajaran terupdate dan terlengkap.

PERMINTAAN MAMA - IMAM MURID

PERMINTAAN MAMA - IMAM MURID

#IMAM MURID - PERMINTAAN MAMA

Jika seorang anak sudah memiliki penghasilan, maka sudah sepatutnya anak tersebut memberikan sesuatu untuk orang tua mereka, bukan hanya sebagai perwujudan untuk membalas budi akan tetapi sebagai bakti seorang anak dalam rangka menyenangkan hati orang tua.

Ada dua tipe orang tua yang harus diketahui yang pertama adalah orang tua yang sering kode-kode jika meminta sesuatu pada anaknya sehingga butuh kepekaan dari seorang anak untuk mengartikan kode-kode yang diberikan. Kedua adalah tipe orang tua yang to the poin dalam mengatakan keinginannya.

Karena orang tua saya tipe kedua maka, jika sedang pergi keluar kota orang tua langsung minta dibawakan oleh-oleh, jalan-jalan ke mall bareng temen pasti minta tolong dibelikan tas atau sepatu sampai ngedate atau malam mingguan bareng pacar orang tua minta cucu. Meminta cucu saat anaknya belum memiliki calon itu sama seperti meminta hujan saat musim kemarau.

“Kapan Mama bisa ngunduh mantu ?"

"Ngunduh video di youtobe aja dulu ya mah, kalau ngunduh mantu harus pake calon kalau ngunduh video cuman butuh kuota"

"Nikah jangan dinanti-nanti, keburu tua nggak laku baru tau rasa!"

"Iya mah, tapi nikah kan nggak gampang"

“Nikah itu gampang kok, tinggal datang ke KUA, beres!”

Zaman sekarang jarang sekali kita temukan perempuan yang ingin pernikahannya hanya sebatas yang penting ditulis dibuku nikah. Biaya menikah itu memang murah yang bikin mahal yaitu biaya buat bayar gengsinya. tapi kita tidak akan bahas tentang tentang pernikahan atau resepsi megah dengan biaya sponsor, kita akan membahas tentang permintaan Mama.

Saya memanggil ibu dengan panggilan Mama dan Ayah dengan panggilan Apa (dari asal kata Bapak bukan dari asal kata OPPA)

Diantara Ibu dan Ayah biasanya yang sering sekali banyak permintaannya adalah Ibu.

Ayah itu permintaannya simple dan nggak banyak, lain halnya dengan Ibu yang permintaannya simple tapi banyak macamnya. Kalau ibarat soal ulangan, permintaan dari seorang ibu itu seperti satu soal tapi beranak, jadi satu soal harus mengerjakan soal 1a. dan 1b, pokoknya ribet.

Ayah biasanya permintaannya simple tapi sulit diwujudkan, contohnya permintaannya adalah punya istri baru. Memiliki istri baru bagi seorang suami itu tidak semudah ingin memelihara kucing baru yang hanya tinggal bawa kerumah dan semua masalah beres.

Mama termasuk orang yang banyak keinginan. Kalau misalkan dibuat list daftar permintaannya mungkin bisa setebal buku mantra Harry Potter. Saya sering studi banding dengan teman perihal ibu-ibu mereka, ternyata sama saja.

Mengapa mereka banyak mintanya karena mereka itu adalah wanita.

Seseorang pernah berkata pada saya bahwa wanita itu banyak permintaannya karena mereka banyak kebutuhannya dari pada lelaki. Maka dari itu banyak sekali kita temukan lelaki di jajah oleh keinginan wanita dan wanita selalu menganggap bahwa lelakinya adalah Doraemon yang bisa mengabulkan setiap keinginannya dengan kantong ajaib, akan selalu ada disaat Nobita membutuhkannya.

Lelaki itu bukan Doraemon yang memiliki pintu kemana saja untuk bisa membawa wanita pergi kemana saja atau memiliki mesin waktu untuk membuatnya kembali ke waktu yang telah di lewatkan demi membuat kalian (wanita) agar merasa senang.

Tapi, bagaimanapun juga, sebagai lelaki itu kita harus bisa mewujudkannya sebelum permintaannya itu hilang oleh sebab ada lelaki yang bisa mewujudkan keinginannya. sebelum itu menyesal maka untuk para lelaki berfikirlah. Saat pacar kalian bilang “Sayang aku minta anter kenikahan temen, maka kabulkanlah sebelum permintaan yang terahirnya berubah menjadi “sayang aku minta putus”.

Saya adalah anak kesangan Mama, sayang kepadanya tidak harus di tunjukan dengan memakai kaos yang tulisannya i love Mama ataupun menuliskan spanduk yang dipasang di depan rumah bertuliskan “Mama, anakmu menyayangimu, ingat dua anak lebih baik, jangan lupa bahagia[1] !”.

Sayang kepada seorang ibu itu wajib, soalnya sembilan bulan bermetamorfosis diperutnya itu merupakan pengalaman luar biasa bagi kita, meski saya tidak ingat bagaimana saat bersemayam disana tapi percayalah pasti selama di kandungan ibu kita selalu mendoakan agar kita lahir dengan selamat dan normal.

Pada suatu hari Mama nonton Stand up Comedy di Indosiar untuk pertama kali. Komika yang dilihat adalah UUS. Saya kemudian ikut menonton juga.

“Ini kok belum nyanyi-nyanyi ?” Tanya Mama

“Mama ini bukan D’terong, bukan Bintang Pantura, bukan D’Academi tapi ini Stand Up Comedy”

“Hah ? Stand UP comedy ? jadi nggak akan nyanyi ?”

“Nggak akan ada, ini acara stand up komedi, Komedi tunggal. Orang yang melakukannya disebut komika, mereka biasanya bercerita tentang keresahan dalam hidupnya …” di tengah penjelasan Mama memotong

“Berarti Mama juga bisa Stand Up dong ? kan mamah banyak resahnya”

“Bisa, tapi harus lucu. Kalau nggak lucu nantinya malah jadi curhat kalau curhat tempatnya di Mamah Dedeh mah”

“Oh”

Kami berdua diam, beberapa saat kemudian Mama tertawa dan dimalam itu adalah tawa yang menjadi tanda bahwa Mama menjadi suka dengan Stand Up Comedi.

Pada malam-malam berikutnya Mama selalu mengajak saya nonton Stand Up. Di suatu malam saat grand Final. Cemen (juara SUCA 4) bertemu dengan Saskia Gotik kemudian mamah mengatakan sesuatu pada saya :

“Yo Stand Up sanah, biar masuk TV. Biar ketemu Saskia Gotik!”

Entah kerasukan hantu apa, permintaan Mama menjadi berbeda sekali dengan empat tahun yang lalu.

Empat tahun lalu Mama mengatakan :

“Yo jadi guru saja, biar bisa mendidik anak bangsa dan banyak pahalanya” begitu katanya. Sekarang permintaannya berubah menjadi permintaan untuk mengikuti Stand Up agar bisa bertemu Saskia Gotik.

“Mamah pengen aku Stand Up supaya ketemu Neng Gotik, memangnya Mama ngefans sama Neng Gotik ?”

“Mamah ngefans sama Lesti dong (juara dangdut academi pertama)”

“Kalau mau ketemu Lesti kan gausah nyuruh anaknya Stand Up juga !”

“Ya kalau mamah nyuruh kamu nyanyi dangdut emangnya kamu bisa ? sama Saiful Jamil aja bagusan dia suaranya!”

Diam saya. Permintaan Mama untuk saya Stand Up di TV membuat galau. Bagaimana mungkin saya harus stand up sementara saya nggak pernah memiliki pengalaman Stand Up sebelumnya. Sebenarnya ada usaha untuk menolak permintaan Mama dengan berdalih

“Mah nanti biar cucu mama saja yang stand up” Tapi nanti pasti di balas dengan jawaban

“Kamu nikahnya kapan ? pacaran aja putus melulu!”

Akhirnya saya pilih diam dan galau, dalam hati saya bertanya apakah saat Sangkuriang diperintah Dayang Sumbi untuk membuat perahu dan membuat bendungan membuat Sangkuriang galau ? dan apakah jika saya menendang bantal beberapa tahun kemudian bantal yang saya tendang menjadi perahu? Saya rasa tidak.

Setelah dari kejadian itu saya terus berfikir, saya coba tulis materi isinya malah mirip pidato dan kata-kata motivasi. Demi mewujudkan keinginan Mama akhirnya saya coba terus sampai pada suatu hari saya open mic perdana didepan kelas.

“Anak-anak jadi sekarang Bapak akan Stand Up Comedi”

Anak-anaknya bengong, ada yang langsung buka buku untuk melihat jadwal pelajaran yang biasa ditulis dihalaman belakang dan ternyata tidak ada tulisan Mata Pelajaran Stand Up Comedi. Pada akhirnya salah seorang anak bertanya “Bapak Stand Up Comedi itu apa?”.

Sekolah tempat saya mengajar berada di Desa namun tidak terpncil. Anak didik saya tidak ada yang pernah nonton Stand Up karena mereka lebih senang nonton sinetron oleh karena keinginannya sendiri atau terpaksa karena remotnya di kuasai Mak nya. Mereka juga belum pernah buka youtobe apalagi sampai bertanya pada google perihal apa itu Stand Up Comedy dan apa manfaatnya bagi kesehatan kulit.

“Jadi belum ada yang tahu tentang Stand Up Comedi?”

“Belum”

Agar lebih mudah saya katakan pada mereka jika saya akan melucu. Para murid kemudian duduk tenang untuk siap mendengarkan apa yang akan terjadi di menit-menit berikutnya.

“Panca indra guru sebenarnya di jajah oleh murid” kata saya menyampaikan apa yang disebut dengan setup dalam teori standup. Beberapa menit kemudian salah seorang murid mengacungkan tangannya

“Bapak ini pelajaran IPA atau IPS ?” kata salah satu anak yang masih jelas ingat materi IPA tentang panca indra dan IPS materi sejarah.

“Bapak mau Stand Up bukan mau mengajar IPA dan IPS”

Kemudian anak-anak kembali diam. Saya lanjutkan.

“Indra pertama yang dijajah oleh murid itu adalah Mata”

Saat saya selesai mengatakan itu ada anak yang nulis.

“Nak, buat apa nulis ?”

“Agar bisa jawab kalau nanti diberi soal oleh bapak !”

“Gak Usah, cukup dengarkan!” kata saya sambil menutup buku anak tersebut, lagi pula mana ada stand up comedian yang setelah selesai standup dia mengajukan beberapa pertanyaan untuk di jawab penontonnya.

Beberapa menit kemudian, Stand Up pun selesai. Pengalaman Stand Up pertama saya gagal total. Diakhir Stand Up saya katakan “yang tadi tertawa dapat nilai tambahan Matematika” dan beberapa diantara mereka menyesal.



Sukabumi 2015, sambil menonton TV






[1] Kita yang dimaksudkan adalah saya dengan adik saya

[ADS] Bottom Ads

Pages

Copyright © 2021