MAMA GURU - IMAM MURID
MAMA GURU
Karena kalian sudah membaca beberapa cerita sebelumnya, pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan sosok Mama yang sering saya ceritakan dalam setiap ceritanya. Saya harus memberikan cerita khusus untuk menceritakan tentang beliau.
Kita mulai, ….
Jika dosen di panggil Maha guru, ibu saya saya di panggil Mama Guru. Mama guru dengan Maha Guru itu kedudukannya lebih tinggi Mama Guru. karena maha guru hanya bisa memberikan nilai plus untuk kelulusan duniawi, tapi Mama Guru bisa memberikan nilai plus untuk lulusan dunia akhirat.
Saya mengidolakan Mama sebagai sosok Kartini lain dalam hidup saya. Tapi Mama saya mengidolakan anak lain dalam hidupnya. Mungkin ini yang disebut idola yang bertepuk sebelah tangan.
Mama saya sangat mengidolakan Lesti juara 1 di D’academi. Suaranya bagus dan anaknya ngegemesin katanya. Karena semua anak Mama itu adalah laki-laki maka itu beliau mengidamkan anak perempuan seperti Lesti. Karena sudah tidak ada lagi kesempatan untuk melahirkan anak seperti Lesti maka kemungkinan yang mungkin saja terjadi adalah memiliki menantu seperti Lesti.
Mama saya menyuruh saya menjadi seorang guru, karena dia juga adalah seorang guru. Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya kecuali jika jatuhnya ke sungai dan terbawa hanyut. Saya adalah salah satu contoh dari peribahasa itu. Karena ibu saya adalah seorang guru akhirnya saya menjadi guru.
Mama adalah penyuka dangdut, setiap acara D’Academi pasti remot dikuasai penuh olehnya. Untuk merebutnya sangat sulit, Sama seperti merebut telur dari ayam yang sedang mengerami telur, meski mencuri kesempatan saat lengah, akhirnya kena patok juga, kurang lebih begitulah analoginya. Skill karate yang tidak pernah dipelajari beliau bisa saja muncul hanya untuk tujuan melindungi remot agar tidak dikuasai bahkan saat iklan.
Jika sedang iklan, Mama akan melihat iklan pertama yang muncul, dan setelah itu dia mengatakan pada saya “nanti kalau sudah iklan ini lagi, kasih tau Mama”. Beliau percaya bahwa iklan yang pertama muncul akan menjadi iklan terakhir.
Mama sering bernyanyi lagu Lesti “kejora temanilah langkahku ….” dan diakhir nyanyiannya beliau akan bertanya pada anak-anak yang berada di dekatnya. “Bagaimana suara Mamah bagus tidak ?” supaya kelangsungan hidup dan keamanan perut terjaga kami menjawab "Bagus".
Pada 22 Desember 2015 bertepatan dengan hari ibu. Saya sempatkan berpidato di depan anak-anak mengenai betapa pentingnya menghormati ibu sebagaimana telah dijelaskan dalam Hadis riwayat bahwa orang yang harus kita hormati pertama adalah ibu, kedua ibu, ketiga ibu, ke empat ayah, kelima tidak ada karena tidak ada lanjutannya.
Begitu penting kedudukan ibu dalam kehidupan kita, bahkan kita tidak diperkenankan untuk melukai perasaan ibu bahkan dengan mengucapapkan kata "ah". Hal tersebut dijelaskan dalam Al Quran surat Al Isra ayat 23
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya” [Al-Isra : 23]
Dijelaskan juga dalam Al Quran bagaimana kita harus bersikap kepada orang tua kita
“Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil” [Al-Isra : 24]
Banyak sekali Ayat yang menjelaskan tentang menghormati orang tua khususnya pada ibu yang telah berjuang melahirkan kita. Di hari itu, kegiatan pembelajaran di tutup dengan berdoa untuk kedua orang tua.
Mengungkapkan cinta pada ibu tidak harus menunggu tanggal 22 Desember, mengucapkan hari ibu bisa kapan saja, bayangkan jika menunda mengatakan bahwa kita mencitai ibu tapi esok jika ibu kalian sudah tidak ada didunia bagaimana? (mereka merenung). Jangan kecewakan orang tua terutama ibu, lakukanlah hal yang terbaik untuk mewujudkan setiap keinginan,. Jangan pantang menyerah. Berusahalah sekeras mungkin agar kita menjadi orang yang sukses dan bisa membahagiaakan kelak. Keberhasilan seorang anak salah satunya adalah dari rido dan doa dari ibu.
22 Desember 2015